Konsep Citra Kota dalam Urban Design dan Elemen - Elemen kota oleh Kevin Lynch
Kevin Andrew Lynch (7 Januari 1918 - April 25, 1984) adalah seorang perencana perkotaan Amerika dan penulis. Dia dikenal untuk karyanya pada bentuk persepsi dari lingkungan perkotaan dan merupakan pendukung awal pemetaan mental. Buku yang paling berpengaruh termasuk Citra Kota (1960), sebuah karya pada bentuk persepsi dari lingkungan perkotaan, dan Apa Waktu adalah tempat ini? (1972), yang teori-teori bagaimana lingkungan fisik menangkap dan angka proses temporal.
Seorang mahasiswa arsitek Frank Lloyd Wright sebelum pelatihan dalam perencanaan kota, Lynch menghabiskan karir akademisnya di Massachusetts Institute of Technology, mengajar di sana dari 1948 sampai 1978. Dia berlatih perencanaan situs dan desain perkotaan profesional dengan Carr / Lynch Associates, kemudian dikenal sebagai Carr , Lynch, dan Sandell.
Seorang mahasiswa arsitek Frank Lloyd Wright sebelum pelatihan dalam perencanaan kota, Lynch menghabiskan karir akademisnya di Massachusetts Institute of Technology, mengajar di sana dari 1948 sampai 1978. Dia berlatih perencanaan situs dan desain perkotaan profesional dengan Carr / Lynch Associates, kemudian dikenal sebagai Carr , Lynch, dan Sandell.
Citra kota dapat disebut juga sebagai kesan
atau persepsi antara pengamat dengan lingkungannya. Kesan pengamat
terhadap lingkungannya tergantung dari kemampuan beradaptasi “pengamat”
dalam menyeleksi, mengorganisir sehingga lingkungan yang diamatinya akan
memberikan perbedaan dan keterhubungan. Persepsi atau perseive
dapat diartikan sebagai pengamatan yang dilakukan secara langsung
dikaitkan dengan suatu makna. Persepsi setiap orang berbeda-beda, hal
ini dipengaruhi oleh tingkat pendidikan, pengalaman yang dialami, sudut
pengamatan, dan lain-lain.
Citra kota belum tentu merupakan identitas. Citra Kota dapat dibuat
secara instan, sedangkan identitas membutuhkan waktu yang lama untuk
membentuknya. Jati diri kota berkaitan dengan ritme sejarah yang telah
melalui proses panjang sehingga jati diri suatu kota tidak dapat
diciptakan begitu saja berbeda dengan citra kota
Lynch, (1975: 6-8) dalam bukunya “The Image of The City” sebuah citra memerlukan:
– Identitas pada sebuah obyek atau sesuatu yang berbeda dengan yang lain
– Struktur atau pola saling hubung antaran obyek dan pengamat
– Obyek tersebut mempunyai makna bagi pengamatnya
Citra/kesan/wajah pada sebuah kota merupakan kesan yang diberikan
oleh orang banyak bukan individual. Citra kota lebih ditekankan pada
lingkungan fisik atau sebagai kualitas sebuah obyek fisik (seperti
warna, struktur yang kuat, dll), sehingga akan menimbulkan bentuk yang
berbeda,bagus dan menarik perhatian.
Elemen pembentuk citra kota menurut Kevin Lynch adalah:
1. Paths
Merupakan suatu jalur yang digunakan oleh pengamat untuk bergerak
atau berpindah tempat. Menjadi elemen utama karena pengamat bergerak
melaluinya pada saat mengamati kota dan disepanjang jalur tersebut
elemen-elemen lingkungan lainnya tersusun dan dihubungkan. Path merupakan
elemen yang paling penting dalam image kota yang menunjukkan rute-rute
sirkulasi yang biasanya digunakan orang untuk melakukan pergerakan
secara umum, yakni jalan, gang-gang utama, jalan transit, lintasan
kereta api, saluran dan sebagainya. Path mempunyai identitas
yang lebih baik kalau memiliki identitas yang besar (misalnya ke
stasiun, tugu, alun-alun,dan lain-lain), serta ada/ penampakan yang kuat
(misalnya fasade, pohon, dan lain-lain), atau belokan yang jelas.
Sumber: Digambar ulang menurut Lynch, Kevin dalam Perancangan Kota Secara Terpadu oleh Markus Zand
Gambar Path
2. Edges
Merupakan batas, dapat berupa suatu desain, jalan, sungai, gunung. Edge memiliki identitas yang kuat karena tampak visualnya yang jelas. Edge merupakan
penghalang walaupun kadang-kadang ada tempat untuk masuk yang merupakan
pengakhiran dari sebuah district atau batasan sebuah district dengan
yang lainnya. Edge memiliki identitas yang lebih baik jika
kontinuitas tampak jelas batasnya. Demikian pula fungsi batasnya harus
jelas : membagi atau menyatukan. Contoh : adanya jalan tol yang
membatasi dua wilayah yaitu pelabuhan dan kawasan perdagangan.
Sumber: Digambar ulang menurut Lynch, Kevin dalam Perancangan Kota Secara Terpadu oleh Markus Zand
Gambar Edge
3. Districts
Merupakan suatu bagian kota mempunyai karakter atau aktivitas khusus yang dapat dikenali oleh pengamatnya. District memiliki bentuk pola dan wujud yang khas begitu juga pada batas district sehingga orang tahu akhir atau awal kawasan tersebut. District memiliki ciri dan karakteristik kawasan yang berbeda dengan kawasan disekitarnya. District
juga mempunyai identitas yang lebih baik jika batasnya dibentuk dengan
jelas tampilannya dan dapat dilihat homogen, serta fungsi dan
komposisinya jelas. Contoh: kawasan perdagangan, kawasan permukiman,
daerah pinggiran kota, daera pusat kota.
Sumber: Digambar ulang menurut Lynch, Kevin dalam Perancangan Kota Secara Terpadu oleh Markus Zand
Gambar District
4. Nodes
Merupakan simpul atau lingkaran daerah strategis di mana arah atau
aktivitasnya saling bertemu dan dapat diubah ke arah atau aktivitas
lain, misalnya persimpangan lalu lintas, stasiun, lapangan terbang,
jembatan, kota secara keseluruhan dalam skala makro besar, pasar, taman,
square, tempat suatu bentuk perputaran pergerakan, dan sebagainya. Node
juga merupakan suatu tempat di mana orang mempunyai perasaan ‘masuk’
dan ‘keluar’ dalam tempat yang sama. Node mempunyai identitas yang lebih
baik jika tempatnya memiliki bentuk yang jelas (karena lebih mudah
diingat), serta tampilan berbeda dari lingkungannya (fungsi, bentuk).
Contoh: persimpangan jalan
Sumber: Digambar ulang menurut Lynch, Kevin dalam Perancangan Kota Secara Terpadu oleh Markus Zand
Gambar Node
5. Landmark
Merupakan simbol yang menarik secara visual dengan sifat penempatan yang menarik perhatian. Biasanya landmark mempunyai bentuk yang unik serta terdapat perbedaan skala dalam lingkungannya. Beberapa landmark hanya mempunyai arti di daerah kecil dan hanya dapat dilihat di daerah itu, sedangkan landmark lain mempunyai arti untuk keseluruhan kota dan bisa di lihat dari mana-mana. Landmark adalah
elemen penting dari bentuk kota karena membantu orang mengenali suatu
daerah. Selain itu landmark bisa juga merupakan titik yang menjadi ciri
dari suatu kawasan. Contoh: patung Lion di Singapura, menara Kudus,
Kubah gereja Blenduk.
Sumber: Digambar ulang menurut Lynch, Kevin dalam Perancangan Kota Secara Terpadu oleh Markus Zand
Gambar Landmark
Perihal
contohnya itu saya kira semua kota terutama kota besar yang telah maju
baik di Eropa , amerika ataupun di Asia memiliki komponen tersebut
seperti halnya penerangan dibawah ini
- Paris
- Path
Thread: Paris Plage, Pantai di Tengah Hiruk Pikuk Kota Paris
- Edge
Tepian Sungai Seina di Paris
- Distrik
Place des Vosges di distrik Marais Paris
- Nodes
jalan jalan di Montmarte
- Landmark
Eiffel sebagai ikon kota Paris
Nah
itulah penjelasan tentang elemen kota menurut kevin linch yang saya
mencoba menjabarkan dengan pikiran dan pengetahuan saya yang sangat
terbatas dan jauh dari kesempurnaan. Semoga bermanfaat Wassalam
Tidak ada komentar:
Posting Komentar