Sabtu, 16 Januari 2016

KONSEP TEORI PEMBANGUNAN PUSAT PINGGIRAN







1.       PENDAHULUAN


            Pembangunan Nasional merupakan rangkaian upaya pembangunan yang
berkesinambungan yang meliputi seluruh kehidupan masyarakat, bangsa dan Negara.
Untuk melaksanakan tugas mewujudkan tujuan nasional yang terdapat dalam
UUD 45, yaitu melindungi segenap bangsa dan seluruh tumpah darah Indonesia,
memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa, serta ikut
melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamean abadi,
dan keadilan sosial ( GBHN 1998 ). Dengan pembangunan diharapkan seluruh
masyarakat di tanah air menikmati tingkat kesejahteraan yang memadai. Namun
kenyataan menunjukkan bahwa masyarakat Indonesia sangat hiterogen, berbeda
dalam segala hal. Demikian pula tingkat ekonominya, ada yang telah berkecukupan
dan dapat menikmati hasil pembangunan secara layak, namun tidak sedikit juga yang
masih hidup dibawah garis kemiskinan. Hal ini berarti pembangunan selama ini
belum sepenuhnya mencapai sasaran yang diharapkan. Perbedaan hasil
pembangunan ini diakibatkan oleh beberapa hal, antara lain: perbedaan sumberdaya
yang dimiliki daerah yang satu dengan yang lain, perbedaan kemampuan
2
sumberdaya manusianya, tingkat penguasaan tehnologi yang berbeda, kebijakan
pemerintah terlalu mengutamakan pembangunan di Pulau Jawa (Wilayah Barat ) dan
lain-lain.
Hal ini dapat disaksikan adanya daerah-daerah yang berkembang pesat
(Wilayah Barat), dan menarik banyak orang untuk mengadukan nasib. Daerah itu
pada umumnya merupakan kota-kota besar yang sekaligus sebagai Ibukota Propinsi
atau Ibukota suatu Kabupaten, karena berkedudukan sebagai pusat kekuasaan maka
ada tendensi pembangunan terkonsentrasi di kota tersebut. Kota-kota besar seperti
Jakarta, Semarang, Surabaya, Medan dan lain-lain tiada henti-hentinya membangun
jalan raya, perkantoran, permukiman, tempat-tempat hiburan, pasar dan sarana
pendidikan. Untuk dapat melaksanakan kegiatan pembangunan tersebut diperlukan
material atau bahan bangunan, peralatan, kendaraan pengangkut dan orang untuk
melaksanakan pembangunan, kemudian orang berbondong-bondong ke kota mengisi
lowongan kerja di berbagai sektor pembangunan, dengan demikian Kota tumbuh
menjadi pusat pembangunan. Sayangnya tidak semua pendatang dapat menikmati
hasil pembangunan. Bagaimanapun jumlah pendatang dengan kebutuhan tenaga
tidak seimbang atau kebanyakan kemampuan pendatang yang rendah dilihat dari
segi kwalitasnya sehingga tidak dapat memenuhi tuntutan dunia kerja. Kelompok
pendatang inilah yang kemudia tersingkir ke pinggiran kota. Gejala pusat
pinggiran dalam pembangunan muncul dan melahirkan beberapa pendapat dari
beberapa para ahli yang mengamati dan memperdalam gejala ini. Hal ini perlu
dipelajari karena gejala pusat pinggiran tidak hanya terjadi di Indonesia saja, tetapi
berlaku untuk seluruh dunia. Dari berbagai fenomena di berbagai belahan dunia
dapat dipetik Pelajaran agar tidak terulang hal-hal yang bersifat negatif. Apalagi
gejala pusat pinggiran ini telah lama terjadi sehingga dapat menjadi guru terbaik
bagi pelaksanaan pembangunan di Indonesia.



2. GEJALA PUSAT PINGGIRAN DALAM LINTASAN SEJARAH

            Konsep pusat pinggiran dinyatakan dalam berbagai pandangan oleh ilmuwan
sosial. Salah satu gejala pusat pinggiran telah disampaikan oleh John Friedman
(1966), Ia membagi dunia ini menjadi dua bagian besar yaitu Pusat yang dinanis
dan pinggiran yang statis, dan mengusulkan 4 wilayah sebagai berikut :
1. Daerah Pusat adalah dikonsentrasikan perekonomian metropolitan dengan
kapasitas tinggi untuk inovasi dan perubahan. Nampak seperti jaringan hirarkhi
dari Ibukota Negara samapai daerah terpencil. Pada tingkat dunia Eropa dan
Amerika Utara merupakan pusat daerah pengembangan di dunia barat.
2 Daerah Peralihan Atas adalah berbatasan dengan pusat, cocok bagi
pengembangan dan ekploitasi sumnerdaya. Ciri khas Daeah peralihan atas ialah
pengembangan disepanjang jalan raya dua kota besar contoh dalam skala dunia
adalah daerah antara Rio de Jenairo dan Sao Paulo.
3. Daerah Batas Sumber Daya adalah wilayah pinggiran permukiman baru,
sebagai contoh Permukiman dilereng utara Alaska.
3
4. Daerah Peralihan bawah adalah daerah yang stagnasi atau menurun
kemampuannya, contohnya adalah daerah perekonomian perdesaan dan
permukiman liar di perkotaan.
Dalam catatan sejarah abad XV Spanyol dan Portugis memulai suatu perekonomian
dunia yang terpadu. Didorong perkembangan dalam persenjataan dan pembangunan
kapal, Spanyol melebar kemaharajaannya ke Amerika Tengah dan Andes didasarkan
pada penambangan logam-logam mulia yang dikerjakan dengan tenaga paksa ( Dean
Forbes, 1991 ).
Negara Eropa lainnya yang berlomba menjadi daerah pusat untuk waktu-waktu
selanjutnya adalah Inggris, Perancis dan Jerman. Inggris terlihat mulai mendominasi
perdagangan di Benua Amerika pada akhir abad ke XII. Revolusi industri membawa
perubahan pada kedudukan Inggris dalam perekonomian dunia. Industri tekstil
menjadi primadona dan menjadi penghasilan terbesar bagi Inggris. Oleh karena itu
Inggris berusaha mengamankan perdagangan tekstilnya dengan membangun
Angkatan Laut yang kuat dan mengawasi lautan dunia. Perncis menggunakan
Momentum Revolusi Sosial untuk berusaha menjadi pusat pengembangan dunia
agar sejajar dengan negara-negara tetangganya seperti Inggris dan Belanda. Atas
dasar kesamaan hak untuk hidup lebih baik maka Perancis mulai merebut daerahdaerah
pinggiran milik Inggris, baik di Afrika maupun di Asia (Vietnam, Kamboja,
Laos). Sedangkan Jerman ingin menjadi pusat dunia berlandaskan pada politik Rasial
(Nazi) yang mersa menjadi bangsa unggul dan berhak menindas bangsa lain, tanpa
malu-malu Jerman menganeksasi negara tetangganya. Bersama Amerika Serikat,
Jerman muncul sebagai kekuatan industri utama, khususnya dalam industri baja.
Tahun 1890-an disebut awal zaman imperialisme, terjadi tiga proses yang saling
berhubungan dan yang menentukan serta membentuk masa depan dunia bahkan
hingga abad ini.
Pertama peningkatan kolonisasi yang cepat oleh beberapa negara, mungkin karena
permusuhan politik atau desakan surplus modal yang mencari tempat investasi.
Inggris dan Perancis memasukkan daerah-daerah di Pasifik, Asia Tenggara dan
Afrika kedalam koloni mereka. Rusia memperoleh sebagian Persia. Jerman,
Italia dan Belgia merebut bagian-bagian Afrika. Amerika Serikat menduduki
Alaska, Filipina dan sebagian Kepulauan Pasifik. Jepang menjajah Formosa
(Taiwan) dan Belanda meluaskan jajahannya di Hindia Belanda Timur.
Kedua adalah terjadinya pergeseran dari modal kompetitif kearah modal monopoli.
Dalam pertengahan abad ini perdagangan bebas cocok untuk perusahaan
kapitalis yang kompetitif dan kolonialisme tidak begitu dibutuhkan. Tetapi
ketika Inggris kehilangan keuntungan produktifnya dan menginginkan
keamanan sumber-sumber suplai bahan mentahnya serta jaminan pembayaran
barang-barang eksport, maka monopoli dan kolonialisme diperlukan kembali.
Ketida peningkatan ekspor modal Eropa keluar negeri samapi 577 % antara tahun
1874 dan 1913. Ekpor modal ini p[ada gilirannya memberikan keuntungan besar
kepada Inggris, Perancis dan Jerman dan negara-negara lain (Dean Forbes,
1991).

3. TEORI PUSAT PINGGIRAN

A. Myrdal, Hirscman
            Hirscman adalah seorang penganjur teori pertumbuhan tidak seimbang. Secara
geografis, pertumbuhan ekonomi pasti tidak seimbang. Dalam proses pertumbuhan
tidak seimbang selalu dapat dilihat bahwa kemajuan disuatu tempat (titik)
menimbulkan tekanan-tekanan, ketegangan-ketegangan, dan dorongan-dorongan
kearah perkembangan pada tempat-tempat (titik-titik) berikutnya. Hirscman (1958),
menyadari bahwa fungsi-fungsi ekonomi berbeda tingkat intensitasnya pada tempat
yang berbeda. Pertumbuhan ekonomi diutamakan pada titik originalnya sebelum
disebarkan ke berbagai tempat lainnya. Ia menggunakan istilah Titik Pertumbuhan
(Growing Point) atau Pusat Pertumbuhan (Growing Centre).
Di sutau negara terdapat beberapa titik pertumbuhan, dimana industri
berkelompok ditempat itu, karena diperoleh beberapa manfaat dalam bentuk
penghematan-penghematan dan kemudahan-kemudahan. Kesempatan investasi,
lapangan kerja dan upah buruh relatif tinggi lebih banyak terdapat di pusat- pusat
pertumbuhan dari pada daerah belakang. Antara pusat dan daerah belakang terdapat
ketergantungan dalam suplai barang dan tenaga kerja. Pengaruh yang paling hebat
adalah migrasi penduduk ke kota-kota besar (urbanisasi) akan dapat mengabsorsikan
tenaga kerja yang trampil dan pihak lain akan mengurangi pengangguran tidak
kentara di daerah belakang. Hal ini tergantung pada tingkat koplementaritas antara
dua tempat tersebut.
Jika komplementaritas kuat akan terjadi proses penyebaran pembangunan
kedaerah-daerah belakang (trikling down) dan sebaliknya jika komplementaritas
lemah akan terjadi pengaruh polarisasi (Keban, 1995). Jika pengeruh polarisasi lebih
kuat dari pengeruh penyebaran pembangunan maka akan timbul masyarakat
dualistik, yaitu selain memiliki ciri-ciri daerah perkotaan modern juga memiliki
daerah perdesaan terbelakang (Hammand,1985, Indra Catri,1993). Walaupun
terlihat suatu kecenderungan yang suram namun Hirschman optimis dan percaya
bahwa pengaruh trikling-down akan mengatasi pengaruh polarisasi. Misalnya bila
daerah perkotaan berspesialisasi pada industri dan daerah perdesaan berspesialisasi
pada produksi primer, maka meluasnya permintaan daerah perkotaan harus
mendorong perkembangan daerah perdesaan, tetapi apa yang terjadi tidak seperti
yang diharapkan. Pada khususnya ada kemungkinan besar bahwa elastisitas
penawaran jangka pendek di daerah perdesaan adalah sedimikian rendah sehingga
dasar pertukaran akan berubah merugikan daerah perkotaan. Dalam jangka panjang
penghematan-penghematan ekstrnal dan tersedianya komplementaritas di pusat-pusat
akan menjamin penyebaran pembangunan ke daerah-daerah disekitarnya.
Pada pihak lain, berdasarkan konseptual yang serupa mengenai struktur titik-titik
pertumbuhan dan daerah-daerah belakang, Myrdal (1957) menggunakan istilah
Backwash effect dan spread effect yang artinya persis serupa dengan polarisasi dan
pengaruh trikling down. Namun demikian, dalam penekanan pembahasan dan
kesimpulan-kesimpulan terdapat perbedaan yang cukup besar. Analisa Myrdal
5
memberikan kesan pesimistis, ia berpendapat bahwa polarisasi muncul lebih kuat
dari pada penyebaran pembangunan, permintaan faktor-faktor produksi akan
menumpuk di daerah- daerah perkotaan yang memberikan manfaat kepadanya, dan
sebaliknya di daerah perdesaan yang tidak menguntungkan akan menipis.
Pesimisme tersebut dapat dimaklumi karena Myrdal tidak memaklumi bahwa
timbulnya titik pertumbuhan adalah suatu hal yang tidak terelakkan dan merupakan
syarat bagi perkembangan selanjutnya dimana-mana. Pusat pemikiran Myrdal pada
kausasi komulatif menyebabkan ia tidak dapat melihat dengan titik balik apabila
perkembangan kearah polarisasi di suatu wilayah sudah berlangsung untuk beberapa
waktu. Kausasi sirkuler komulatif selalu meghasilkan penyebaran pembangunan
yang lemah dan tidak kemerataan, atau dapat dikatakan bahwa mobilitas akan
memperbesar ketimpangan pendapatan dan migrasi akan memperbesar
ketimpangan regional.
Berdasarkan pada perbedaan pandangan diatas, maka kebijaksanaan perspektif
yang dianjurkan oleh Hirschman dan Myrdal berbeda pula. Hirschman
menyarankan agar membentuk lebih banyak titik-titik pertumbuhan supaya dapat
menciptakan pengaruh-pengaruh penyebaran pembengunan yang efektif, sedangkan
Myrdal menekankan pada langkah-langkah kebijaksanaan unmtuk melemahkan
backwash effets dan meperkuat sread effeetc agar proses kausasi sirkuler kumulatif
mengarah keatas, dengan demikian semakin memperkecil ketimpangan regional
( Murtomo, 1988, Indra Catri, 1993, Keban, 1995).
Gunnar Myrdal (1957) dan Aschman (1958) dalam Keban (1995), menyerang
pengertian equilibrium dalam teori ekonomi dan mengemukakan ide-ide dasar
tentang polarisasi pembangunan. Menurut pandangan Myrdal, daerah-daerah inti dari
perekonomian adalah magnit penguat dari kemajuan. Myrdal mengemukakan bahwa
setel;ah pertumbuhan dimulai pada lokasi yang dipilih pada perekonomian bebas,
arus masuk tenaga kerja, ketrampilan, modal dan komoditi berkembang secara
spontan untuk mendukungnya. Tetapi arus ini meliputi efek backwash, ketidak
samaan antara daerah-daerah yang berkembang dengan daerah-daerah lain.
Daerah-daerah yang sedang tumbuh mempengruhi daerah-daerah lain melalui
dua kekuatan yang berlawanan , menurut model Myrdal disebut Effect backwash dan
efek penyebaran (Spread effect dan backwash effect). Efek penyebaran menunjukkan
dampak yang menguntungkan dari daerah-daerah yang makmur terhadap daerahdaerah
yang kurang makmur, hal ini meliputi : meningkatnya permintaan komoditi
primer, investasi dan difusi ide serta tehnologi. Dalam banyak negara-negara
terbelakang, efek penyebaran terbatas pada daerah-daerah disekitar pusat-pusat
herarkhi perkotaan (Murtomo, 1988, Keban, 1995).
Hirschman membantah bahwa memilih dan memusatkan aktivitasnya pada titiktitik
pertumbuhan adalah alami bagi para pengusaha. Pembangunan lama kelamaan
tidak berimbang, pertumbuhan daerah yang sedang berkembang membatasi kapasitas
6
pertumbuhan dimana-mana. Utara (North) menarik tenaga trampil dan tabungan dari
selatan (south). Elastisitas permintaan income lebih besar untuk barang-barang
buatan north, dan oleh karena itu syarat-syarat perdagangn melawan produsen south
akan komoditi primernya (Jhingan,M.L.1993, Arsyad, 1988).
Ide pokok dari model Hirschman adalah bahwa efek polaritas disebabkan oleh
“effect trickling down”, ekuivalen dengan efek penyebaran dari Myrdal. Effect
trickling down meliputi tujuan komoditi North yang diproduksi di South dan gerakan
modal keselatan, disamping North dapat menarik tenaga selatan yang cukup untuk
menjamin meningkatnya produktivitas tenaga kerja marjinal dan tingkat konsomsi
perkapirta South. Hischman bersikeras bahwa effect trickling down hanya bisa
terjadi bila di North membutuhkan South untuk ekspansinya sendiri.

B. FRIEDMAN

            John Friedman, Weaver, (1979) menganalisa aspek tata ruang, lokasi serta
persoalan-persoalan kebijaksanaan dan perencanaan pengembangan wilayah dalam
ruang lingkup yang lebih general. Friedman telah menampilkan teori daerah inti.
Disekitar daerah inti terdapat daerah-daerah pinggiran atau periphery region. Daerah
pinggiran ini sering disebut pula daerah pedalaman atau daerah-daerah sekitanya.
Pembangunan dipandang sebagai proses inovasi yang diskontinu tetapi
komulaitif yang berasal dari sejumlah kecil pusat-pusat perubahan, yang terletak
pada titik-titik interaksi yang mempunyai potensi tertinggi. Pembangunan inovatif
cenderung menyebar kebawah dan keluar dar pusat-pusat tersebut kedaerah yang
mempunyai potensi interaksi yang lebih rendah.
Pusat-pusat besar pada umumnya berbentuk kota-kota besar, metropolis atau
megapolis, dikategorikan sebagai daerah inti, dan daerah-daerah yang relatif statis
sisanya merupakan daerah pinggiran. Wilayah pusat merupakan subsistem dari
kemajuan pembangunan yang ditentukan oleh lembaga di daerah inti dalam arti
bahwa daerah pinggiran berada dalam suatu hubungan ketergantungan yang
substansial. Daerah inti dan wilayah pinggiran bersama-sama membentuk sistem
spatial yang lengkap (Indra Catri, 1993, Murtomo, 1988).
Proses daerah inti mengkonsolidasikan dominasinya terhadap daerah pinggiran
dilaksanakan melalui pengaruh-pengaruh umpan balik pertumbuhan daerah inti, yang
terdiri dari pengaruh dominasi (melemahnya ekonomi daerah pinggiran sebagai
akibat dari mengalirnya sumberdaya alam, manusia dan modal ke wilayah inti),
pengaruh informasi (peningkatan dalam interaksi potensial untuk menunjang
pembangunan inovatif), pengaruh psikilogis (penciptaan kondisi yang
menggairahkan untuk melajutkan kegiatan-kegiatan inovatif secara lebih nyata),
pengaruh mata rantai (kecenderungan inovasi untuk menghasilkan inovasi
lainnya), dan pengaruh produksi ( pencitaan sturtur balas jasa dan menarik untuk
kegiatan-kegiatan inovatif ).
Gunder Frank (1969; 1970) dalam Keban (1995), membagi 4 tingkatan model
evolusi keruangan (evolusi spasial), sebagai berikut :
7
1. Pre-industrial phase, dicirikan oleh pusat kota tersebar pada areal yang luas,
tidak ada tingkatan kota. Kemungkinan untuk tumbuh kecil, perekonomian tidak
berkembang. Friedman berasumsi sistem dalam keadaan stabil sebab pusatnya
luas dan hanya bersifat lokal.
2. Pereode Incipient industrialization, dicirikan oleh kota primate yang
mendominasi kawasan yang luas dan menggali sumberdaya alam sekitarnya.
Perekonomian didaerah periphery bergerak menuju kota primate berupa
pendatang, intektual dan tenaga kerja. Friedman berpendapat pengelolaan ruang
tidak stabil, sebab sistem digerakkan oleh kekuatan luar.
3. Transisional stade kearah industri kota primate masih mendomisi kota yang
luas, pengembangan strategi penetapan pusat kota atau pusat pertumbuhan
mengurangi pengaruh kota yang luas, Friedman setuju bahwa tingkat ketiga
masih bersifar tidak stabil.
4. Fase kota dengan organisasi keruangan yang sempurna, kota-kota yang
secara fungsional saling tergantung. Seluruh ruang nasional terintegrasi
sedemikian rupa sehingga “tidak adalagi periphery” yang terbelakang dan
belum berkembang.
Jadi menurut Friedman tingkat urbanisasi sebagai indikator tingkatan kemajuan
suatau wilayah; makin maju tingkat ekonomi suatu kota, semakin tinggi tingkatan
urbanisasi, sehingga makin terintegrasi keruangan ekonomi keruangannya, dan
akhirnya makin berkurang perbedaannya dalam pembangunan.

4. GEJALA PUSAT DAN PINGGIRAN DI INDONESIA

            Indonesia dibagi dalam berbagai daerah tingkat I ( 30 Propinsi saat sekarang )
dan ratusan daerah tingkat II menyadarkan bahwa betapa variasinya kondisi
wilayah Indonesia. Sebaran penduduk yang tidak merata (sebagain besar
terkonsentrasi di Pulau Jawa), sumberdaya alam yang tersebar, tingkat penguasaan
tehnologinya yang beragam, dapat dibayangkan betapa sulitnya membuat kebijakan
pembangunan yang dapat memenuhi selera setiap orang dan memuaskan semua
pihak. Oleh karena itu dalam GBHN 1998 sebagai pegangan seluruh bangsa
Indonesia untuk melaksanakan Pembangunan Jangka Panjang kedua, berkenaan
dengan keadaan kondisi daerah mengamanatkan sebagi berikut :
Pembangunan daerah sebagai bagian integral pembangunan nasional telah
makin mendorong dan meningkatkan stabilitas, pemerataan, pertumbuhan dan
pengembangan daerah serta peran serta dan kesejahteraan masyarakat.
Peningkatan upaya pembangunan daerah harus senantiasa didasarkan pada
otonomi yang nyata, dinamis, serasi dan bertanggung jawab dalam rangka lebih
meningkatkan peranserta masyarakat dalam pembangunan, dan mendorong
pemerataan pembangunan dan hasil-hasilnya diseluruh tanah air.
Lebih lanjut dalam Pembangunan Lima Tahun Keenam diamanatkan sebagai berikut:
Pembangunan daerah sebagai bagian integral dari pembangunan nasional
diarahkan untuk lebih mengembangkan dan menyerasikan laju pertumbuhan
8
antar daerah, antara daerah perkotaan dan daerah perdesaan serta membukan
daerah terisolasi dan mempercepat pembangunan Kawasan Timur Indonesia,
yangnpelaksanaannya disesuaikan dengan prioritas derah serta melalui
pembangunan potensi daerah seoptimal mungkin. Peran aktif masyarakat
dalam pembangunan perlu dikembangkan melalui pelimpahan wewenang dan
tanggung jawab kepada daerah, khususnya daerah otonom, dengan tetap
mengacu pada uapaya perwujudan Wawasan Nusantara.
Dari uraian tersebut dapat diketahui bahwa adanya kesadaran perbedaan antar daerah
seperti antara daerah perkotaan dan perdesaan, daerah terpencil yang memerlukan
penanganan secara khusus karena daerah-daerah tersebut mempunyai ciri tersendiri
layaknya daerah pusat dan daerah pinggiran. Oleh sebab itu sejak tahun 1974, telah
menerapkan konsep teori pembangunan dengan cara membagi-bagi Wilayah
Indonesia menjadi Wilayah pembangunan utama yang mencakup Wilayah
pembangunan ekonomi, yaitu sebagai berikut :
Wilayah Pembangunan Utama A : Pusat Utama, Medan
Wilayah Pembangunan Utama B : Pusat Utama Jakarta
Wilayah Pembangunan Utama C : Pusat Utama Surabaya
Wilayah Pembangunan Utama D Pusat Utama Ujung Pandang (Makassar
sekarang)
Sejak Pelita IV Pusat Pembangunan utama D dipecah menjadi 2 sehingga
muncul Wilayah Pembangunan Utama E dengan Pusat Utama Ambon.
Masing-masing wilayah pembangunan dipecah lagi menjadi sub-sub Wilayah
Pembangunan yang lebih kecil untuk menjadikan kerja sama antar daerah lebih dapat
dikembangkan, hasilnya dapat disaksikan sekarang kota-kota yang dijadikan sebagai
pusat utama pembangunan menjadi berkembang sangat pesat dan menjadi inti dari
daerah-daerah sekitarnya. Ibarat gula, kota-kota itu diserbu semut penduduk yang
ingin ikut menikmati manisnya pembangunan. Seperti dijelaskan di depan bahwa
setiap wilayah pembangunan dibagi lagi menjadi wilayah- wilayah pembangunan
yang lebih kecil. Sebagai contohnya disajikan pembagian yang ada di Jawa Barat:
Wilayah pembangunan Jabotabek ( perbatasan dengan Jakarta, yakni
Tangerang ,Bogor dan Bekasi ) dan sebagian daerah Sukabumi. Disitu ditampung
berbagai industri yang tak tertampung diJakarta. Dengan demikian Indonesia secara
sadar sudah menggunakan konsep pusat-pusat pertumbuhan atau pusat-pusat
pengembangan,namun tetap memperhatikan daerah pinggiran (desa, terpencil ),
hanya yang perlu lebih diperhatikan bahwa, dimasa yang akan datang perlu
mempercepat pembangunan di daerah pheriphery, khususnya daerah perdesaan
maupun dalam skala yang luas yaitu pembangunan di luar Pulau Jawa terutama
di Kawasan Timur Indonesia.

5. Penutup
           
            Dari uraian tentang gejala pusat pinggiran mulai dari prespektif sejarah, sampai
dengan keberadaanya di negara yang sedang berkembang, dan beberapa teori yang
disampaikan oleh para ahli, dikaitkan dengan pelaksanaan pembangunan di
Indonesia maka dapat disimpulkan sebagai berikut:
9
Daerah pusat dan pinggiran dapat tumbuh karena berbagai alasan seperti
alasan Politis, Ekonomis dan alami (geografis).
Keberadaan daerah pusat dan pinggiran saling membutuhkan, karena
keduanya saling tergantung, daerah pinggiran dapat berkembanng banyak
ditentukan oleh daerah pusat melalui spread effect, dan pada akhirnya daerah
pinggiran suatu saat akan berintegrasi dengan daerah pusat.
Indonesia secara sadar telah menerapkan konsep pusat pinggiran, tetapi
dimasa lalu lebih banyak mengutamakan pembangunan daerah pusat,
sehingga banyak terjadi ketimpangan hasil pembangunan antara daerah pusat
dan pinggiran, seperti antara kota dan desa maupun antara jawa dan luar jawa
lebih-lebuh untuk Kawasan Timur Indonesia. Oleh sebab itu perlu meninjau
kembali kebijakan yang selama ini dijalankan dan lebih banyak memberikan
kesempatan kepada daerah pinggiran untuk menata diri dalam arti yang
seluas-luasnya.


TEORI SEKTOR (HOMER HOYT)

Teori sector inidikemukakanoleh Homer Hoyt (Yunus, 1991 & 1999), dinyatakan bahwa perkembangan-perkembangan baru yang terjadi di dalam suatu kota, berangsur-angsur menghasilkan kembali karakter yang dipunyai oleh sector-sektor yang sama terlebih dahulu. Alasan ini terutama didasarkan pada adanya kenyataan bahwa di dalamkota-kota yang besar terdapat variasi sewa tanah atau sewa rumah yang besar. Belum tentu sesuatu tempat yang mempunyai jarak yang sama terhadap KPB akan mempunyai nilai sewa tanah atau rumah yang sama, atau belum tentu semakin jauh letak atau tempat terhadap KPB akan mempunyai nilai sewa yang semakin rendah. Kadang-kadang daerah tertentu dan bahkan sering terjadi bahwa daerah-daerah tertentu yang letaknya lebih dekat dengan KPB mempunyai nilai sewa tanah atau rumah yang lebih rendah dari pada daerah yang lebih jauh dari KPB. Keadaan ini sangat banyak dipengaruhi oleh factor transportasi, komunikasi dan segala aspek-aspek yang lainnya.

  1. PertumbuhanVertikat, yaitudaerahinidihuniolehstrukturkeluargatunggaldansemakin lama akandidiamiolehstrukturkeluargaganda. Hal inikarenaada factor pembatas, yaitu :fisik, social, ekonomidanpolitik.
  2. PertumbuhanMemampat, yaituapabilawilayahsuatukotamasihcukuptersediaruang-ruangkosonguntukbangunantempattinggaldanbangunanlainnya.
  3. PertumbuhanMendatarkeArahLuar (Centrifugal), yaitubiasanyaterjadikarenaadanyakekuranganruangbagitempattinggaldankegiatanlainnya. Pertumbuhannyabersifatdatarcentrifugal, karenaperembetanpertumbuhannyaakankelihatannyatapadasepanjangrutetransportasi.Pertumbuhandatar centrifugal inidapatdibedakanmenjaditigamacam, yaitu :
  4. PertumbuhanDatasAksial, pertumbuhankota yang memanjanginiterutamadipengaruhiolehadanyajalurtransportasi yang menghubungkan KPB dengandaerah-daerah yang beradadiluarnya.
  1. PertumbuhanDatarTematis, pertumbuhan lateral suatukotatipeinitidakmengikutiarahjalurtransportasi yang ada, tetapilebihbanyakdilatarbelakangiolehkeadaankhusus, sebagaicintihyaitudengandidirikannyabeberapapusatpendidikan, sehinggaakanmenarikpendudukuntukbertempattinggal di daerahsekitarnya. Di lingkunganpusatkegiatan yang beru ii akantimbulsuatusuasanaperkotaan yang secara administrative mungkinterpisahdarikota yang ada. Olehkarenajarakantarapusastkegiatan yang barudengandaerahperkotaan yang lama biasanyatidakterlalujauh, makapertumbuhanselanjutnyaadalahpadapusat yang lama denganpusat yang baruakanbergabungmenjadisatu.
  2. PertumbuhanDatarKolesen, perkembangan lateral ketigainiterjadikarenaadanyagabungandariperkembangantipesatudandua. Sehubungandenganadanyaperkembangan yang terus-menerusdanbersifatdatarpadakota (pusatkegiatan), makamengakibatkanterjadinyapenggabunganpusat-pusattersebutsatukesatuankegiatan.
Gardens by the Bay merupakan bagian integral dari strategi oleh pemerintah Singapura untuk mengubah Singapura dari "Garden City" ke "Kota di Garden". Tujuannya dinyatakan adalah untuk meningkatkan kualitas hidup dengan meningkatkan penghijauan dan flora di kota.
Pertama kali diumumkan kepada publik oleh Perdana Menteri Lee Hsien Loong selama Hari Nasional Rally pada bulan Agustus 2005, Gardens by the Bay ini dimaksudkan untuk menjadi perdana menteri ruang Singapura perkotaan luar rekreasi, dan ikon nasional.
Kompetisi internasional untuk desain rencana induk, yang diselenggarakan pada Januari 2006, menarik lebih dari 70 entri yang disampaikan oleh 170 perusahaan dari 24 negara.Dua perusahaan - Hibah Associates dan Gustafson Porter [2] - akhirnya dianugerahi desain rencana induk untuk Bay South dan East Bay Gardens masing-masing.
Di samping desainer memimpin Hibah Associates, tim desain Inggris untuk Bay South termasuk Wilkinson Eyre Architects (arsitek); Atelier Sepuluh (desain lingkungan konsultan); Atelier One (insinyur struktur).
Tim ini juga didukung oleh sejumlah Konsultan Singapura termasuk CPG Consultants (arsitektur, sipil dan struktur, mekanikal dan elektrikal), Meinhardt Infrastruktur (sipil dan struktural), Langdon Seah (konsultan biaya) dan PMLink (manajemen proyek).
Taman telah terbukti sangat populer bagi para perencana acara, permintaan begitu tinggi sehingga taman yang membatasi jumlah kejadian tiga per minggu.
Bay Central Garden akan bertindak sebagai penghubung antara Bay South dan East Bay Gardens. Ia berdiri di 15 hektar (37 hektar) dengan 3 kilometer (1,9 mil) tepi balkon yang memungkinkan untuk jalan-jalan indah yang membentang dari pusat kota ke timur Singapura. Perkembangan lebih dari Bay Central Garden datang dalam beberapa tahun ke depan.
ay East Garden adalah 32 hektar (79 hektar) dalam ukuran dan memiliki 2 kilometer (1,2 mil) promenade depan yang menyulam Marina Reservoir. Sebuah taman sementara dikembangkan di Bay East Garden mendukung Olimpiade 2010 Pemuda. Tahap pertama dari taman dibuka untuk umum bulan Oktober 2011, yang memungkinkan akses alternatif ke Marina Barrage. [4]
Dirancang sebagai rangkaian kebun berbentuk daun tropis yang luas, masing-masing dengan desain lansekap yang spesifik, karakter dan tema. Akan ada lima lubang air sejajar dengan arah angin yang berlaku, memaksimalkan dan memperluas garis pantai sementara memungkinkan angin dan air untuk menembus situs untuk membantu daerah dingin kegiatan di sekitar mereka. Bay East Garden akan menyediakan pengunjung dengan pandangan yang terhalang dari langit-langit kota. Perkembangan mendatang Bay East Garden akan didasarkan pada tema air.
Bay South Garden dibuka untuk umum pada tanggal 29 Juni 2012. [5] Ini adalah yang terbesar dari tiga kebun di 54 hektar (130 hektar) dan bertujuan untuk menampilkan yang terbaik hortikultura tropis dan taman kesenian.
Konsep keseluruhan rencana induk yang menarik inspirasi dari anggrek karena merupakan perwakilan dari daerah tropis dan Singapura, menjadi bunga nasional negara itu, Vanda 'Miss Joaquim'. Bunga anggrek berakar di tepi (konservatori), sedangkan daun (bentang alam), tunas (jalan, jalan dan linkways) dan akar sekunder (air, energi dan komunikasi baris) kemudian membentuk jaringan terpadu dengan mekar (tema taman dan supertrees)di persimpangan utama.
Kompleks Konservatorium di Gardens by the Bay, Singapura, terdiri dari dua didinginkan konservatori - Bunga Dome (Cina: ) dan Cloud Forest (Cina: ), terletak di sepanjang tepi Marina Reservoir. Konservatori, dirancang oleh Wilkinson Eyre Architects, dimaksudkan untuk menjadi showcase yang efisien energi teknologi bangunan yang berkelanjutan dan memberikan ruang edutainment segala cuaca dalam Gardens. Keduanya sangat besar (sekitar 1 hektar (2,5 hektar)) dan Bunga Dome adalah dunia columnless kaca terbesar. [6]
Pembangunan rumah kaca khusus dalam dua cara. Pertama-tama dengan mampu memiliki besar kaca-atap tersebut tanpa dukungan interior tambahan (seperti kolom). Kedua karena konstruksi bertujuan kuat untuk meminimalkan dampak lingkungan. Air hujan yang dikumpulkan dari permukaan dan beredar dalam sistem pendingin yang terhubung ke Supertrees. The Supertrees digunakan baik untuk melampiaskan udara panas dan dingin air beredar.
Bunga Dome adalah lebih rendah tetapi lebih besar dari dua, sebesar 1,2 hektar (3,0 hektar). Ini ulangan ringan, kering tanaman iklim dan fitur yang ditemukan di Mediterania dan daerah tropis semi kering lainnya (misalnya bagian dari Australia, Amerika Selatan, Afrika Selatan).
Bunga Dome adalah 38 meter (125 kaki) tinggi dan mempertahankan suhu antara 23 ° C dan 25 ° C, sedikit lebih rendah pada malam hari.
Bunga Dome memiliki 7 berbeda "kebun" serta kebun zaitun dengan bistro dan lapangan layar berubah sentral juga telah dimasukkan untuk memungkinkan menunjukkan bunga dan menampilkan yang akan diadakan dalam Konservatorium.
The Cloud Forest lebih tinggi tetapi sedikit lebih kecil di 0,8 hektar (2,0 hektar). Ini meniru kondisi lembab dingin ditemukan di daerah pegunungan tropis antara 1.000 meter (3.300 kaki) dan 3.000 meter (9.800 kaki) di atas permukaan laut, yang ditemukan di Asia Tenggara, menengah dan Amerika Selatan. Ini fitur 42 meter (138 kaki) "Cloud Mountain", dapat diakses oleh lift, dan pengunjung akan dapat turun gunung melalui jalan melingkar di mana 35 meter (115 kaki) air terjun menyediakan pengunjung dengan udara sejuk menyegarkan.
"Awan gunung" sendiri merupakan struktur yang rumit sepenuhnya dibalut epifit seperti anggrek, pakis, pakis merak, spike- dan clubmosses, bromelia dan anthuriums. Ini terdiri dari beberapa tingkatan, masing-masing dengan tema yang berbeda.
Supertrees adalah struktur seperti pohon yang mendominasi lanskap Gardens 'dengan ketinggian yang berkisar antara 25 meter (82 kaki) dan 50 meter (160 kaki). Mereka adalah taman vertikal yang melakukan banyak fungsi, yang meliputi penanaman, shading dan bekerja sebagai mesin lingkungan untuk kebun. [8]Malam pandangan Supertrees.
The Supertrees adalah rumah bagi kantong-kantong yang unik dan eksotis pakis, tanaman merambat, anggrek dan juga koleksi besar bromeliad seperti Tillandsia, antara tanaman lain. Mereka dilengkapi dengan teknologi lingkungan yang meniru fungsi ekologis pohon - sel fotovoltaik yang memanfaatkan energi surya yang dapat digunakan untuk beberapa fungsi Supertrees, seperti pencahayaan, seperti bagaimana pohon berfotosintesis; dan pengumpulan air hujan untuk digunakan dalam irigasi dan air mancur menampilkan, persis seperti bagaimana pohon menyerap air hujan untuk pertumbuhan. The Supertrees juga melayani asupan udara dan knalpot fungsi sebagai bagian dari sistem pendingin konservatori '.
Ada jalan tinggi, OCBC Skyway, antara dua Supertrees besar bagi pengunjung untuk menikmati pemandangan udara panorama kebun. Sebuah outlet makanan dan minuman direncanakan di atas 50 meter (160 kaki) Supertree. Pada malam hari, Supertrees menjadi hidup dengan cahaya dan musik acara yang disebut OCBC Taman Rhapsody.
Dirancang oleh Grant Associates, yang juga dirancang Gardens by the Bay, Taman Anak sepenuhnya didanai oleh Far East Organization sebesar $ 10 juta. Ini merupakan daya tarik bagi anak-anak usia 5 dan di bawah dan 6-12 tahun. Atraksi ini dibuka pada 21 Jan 2014. Taman anak-anak berada di dekat pohon dan jejak petualangan. Jejak petualangan terdiri dari trampolin, menyeimbangkan balok, tergantung jembatan dan banyak lagi.
Hal ini terbuka pada hari Selasa sampai Minggu 09:00-09:00. Ini akan ditutup pada hari Senin, atau pada hari kerja berikutnya jika Senin merupakan hari libur umum.
Ada dua set yang jelas berbeda dari taman-taman bertema hortikultura yang berpusat pada hubungan antara "Tanaman dan People" dan "Tanaman dan Planet". Mereka adalah bagian penting dari program edutainment Kebun ', yang bertujuan untuk membawa pengetahuan tanaman kepada masyarakat.
The "Tanaman dan People" tema fitur Warisan Taman yang menyoroti berbagai kelompok budaya di Singapura dan peran penting yang bermain di tanaman budaya masing-masing, serta sejarah kolonial negara itu. Hal ini juga berfokus pada tanaman ekonomis penting ke Singapura dan Asia Tenggara.
The "Tanaman dan Planet" tema menekankan jaringan hubungan antara berbagai tanaman dalam pengaturan hutan yang rapuh, menampilkan keanekaragaman hayati tanaman hidup di planet ini.
Pasar Bunga akhirnya akan masuk polisi utama ke Taman. Ini akan mencakup peristiwa ruang indoor, gerai makanan & minuman ritel dan berbagai. Ruang acara utama adalah 2 hektar (4,9 hektar) rumput outdoor dengan panggung
Biaya konstruksi final untuk proyek, tidak termasuk harga tanah tetapi termasuk jalan akses, karya drainase, dan perbaikan tanah, adalah dalam mengalokasikan anggaran $ 1035000000. Biaya operasional tahunan diharapkan menjadi sekitar $ 58.000.000, dimana $ 28.000.000 adalah untuk operasi bangunan Conservatory. Proyek ini menerima 1,7 juta pengunjung antara bulan Juni dan Oktober 2012, yang memiliki tiket masuk gratis untuk sebagian besar bagian dari taman tetapi diminta untuk membeli tiket untuk memasuki konservatori.
Stasiun MRT terdekat adalah stasiun MRT Bayfront. The Gardens by the Bay stasiun MRT, dalam pembangunan, akan terbuka di 2021. [11]
Bus Service 400 juga melayani Gardens.

Pembangunan rumah kaca khusus dalam dua cara. Pertama-tama dengan mampu memiliki besar kaca-atap tersebut tanpa dukungan interior tambahan (seperti kolom). Kedua karena konstruksi bertujuan kuat untuk meminimalkan dampak lingkungan. Air hujan yang dikumpulkan dari permukaan dan beredar dalam sistem pendingin yang terhubung ke Supertrees. The Supertrees digunakan baik untuk melampiaskan udara panas dan dingin air beredar.
Bunga Dome adalah lebih rendah tetapi lebih besar dari dua, sebesar 1,2 hektar (3,0 hektar). Ini ulangan ringan, kering tanaman iklim dan fitur yang ditemukan di Mediterania dan daerah tropis semi kering lainnya (misalnya bagian dari Australia, Amerika Selatan, Afrika Selatan).
Bunga Dome adalah 38 meter (125 kaki) tinggi dan mempertahankan suhu antara 23 ° C dan 25 ° C, sedikit lebih rendah pada malam hari.
Bunga Dome memiliki 7 berbeda "kebun" serta kebun zaitun dengan bistro dan lapangan layar berubah sentral juga telah dimasukkan untuk memungkinkan menunjukkan bunga dan menampilkan yang akan diadakan dalam Konservatorium.
The Cloud Forest lebih tinggi tetapi sedikit lebih kecil di 0,8 hektar (2,0 hektar). Ini meniru kondisi lembab dingin ditemukan di daerah pegunungan tropis antara 1.000 meter (3.300 kaki) dan 3.000 meter (9.800 kaki) di atas permukaan laut, yang ditemukan di Asia Tenggara, menengah dan Amerika Selatan. Ini fitur 42 meter (138 kaki) "Cloud Mountain", dapat diakses oleh lift, dan pengunjung akan dapat turun gunung melalui jalan melingkar di mana 35 meter (115 kaki) air terjun menyediakan pengunjung dengan udara sejuk menyegarkan.
"Awan gunung" sendiri merupakan struktur yang rumit sepenuhnya dibalut epifit seperti anggrek, pakis, pakis merak, spike- dan clubmosses, bromelia dan anthuriums. Ini terdiri dari beberapa tingkatan, masing-masing dengan tema yang berbeda.
Supertrees adalah struktur seperti pohon yang mendominasi lanskap Gardens 'dengan ketinggian yang berkisar antara 25 meter (82 kaki) dan 50 meter (160 kaki). Mereka adalah taman vertikal yang melakukan banyak fungsi, yang meliputi penanaman, shading dan bekerja sebagai mesin lingkungan untuk kebun. [8]Malam pandangan Supertrees.
The Supertrees adalah rumah bagi kantong-kantong yang unik dan eksotis pakis, tanaman merambat, anggrek dan juga koleksi besar bromeliad seperti Tillandsia, antara tanaman lain. Mereka dilengkapi dengan teknologi lingkungan yang meniru fungsi ekologis pohon - sel fotovoltaik yang memanfaatkan energi surya yang dapat digunakan untuk beberapa fungsi Supertrees, seperti pencahayaan, seperti bagaimana pohon berfotosintesis; dan pengumpulan air hujan untuk digunakan dalam irigasi dan air mancur menampilkan, persis seperti bagaimana pohon menyerap air hujan untuk pertumbuhan. The Supertrees juga melayani asupan udara dan knalpot fungsi sebagai bagian dari sistem pendingin konservatori '.
Ada jalan tinggi, OCBC Skyway, antara dua Supertrees besar bagi pengunjung untuk menikmati pemandangan udara panorama kebun. Sebuah outlet makanan dan minuman direncanakan di atas 50 meter (160 kaki) Supertree. Pada malam hari, Supertrees menjadi hidup dengan cahaya dan musik acara yang disebut OCBC Taman Rhapsody.
Dirancang oleh Grant Associates, yang juga dirancang Gardens by the Bay, Taman Anak sepenuhnya didanai oleh Far East Organization sebesar $ 10 juta. Ini merupakan daya tarik bagi anak-anak usia 5 dan di bawah dan 6-12 tahun. Atraksi ini dibuka pada 21 Jan 2014. Taman anak-anak berada di dekat pohon dan jejak petualangan. Jejak petualangan terdiri dari trampolin, menyeimbangkan balok, tergantung jembatan dan banyak lagi.
Hal ini terbuka pada hari Selasa sampai Minggu 09:00-09:00. Ini akan ditutup pada hari Senin, atau pada hari kerja berikutnya jika Senin merupakan hari libur umum.
Ada dua set yang jelas berbeda dari taman-taman bertema hortikultura yang berpusat pada hubungan antara "Tanaman dan People" dan "Tanaman dan Planet". Mereka adalah bagian penting dari program edutainment Kebun ', yang bertujuan untuk membawa pengetahuan tanaman kepada masyarakat.
The "Tanaman dan People" tema fitur Warisan Taman yang menyoroti berbagai kelompok budaya di Singapura dan peran penting yang bermain di tanaman budaya masing-masing, serta sejarah kolonial negara itu. Hal ini juga berfokus pada tanaman ekonomis penting ke Singapura dan Asia Tenggara.
The "Tanaman dan Planet" tema menekankan jaringan hubungan antara berbagai tanaman dalam pengaturan hutan yang rapuh, menampilkan keanekaragaman hayati tanaman hidup di planet ini.
Pasar Bunga akhirnya akan masuk polisi utama ke Taman. Ini akan mencakup peristiwa ruang indoor, gerai makanan & minuman ritel dan berbagai. Ruang acara utama adalah 2 hektar (4,9 hektar) rumput outdoor dengan panggung
Biaya konstruksi final untuk proyek, tidak termasuk harga tanah tetapi termasuk jalan akses, karya drainase, dan perbaikan tanah, adalah dalam mengalokasikan anggaran $ 1035000000. Biaya operasional tahunan diharapkan menjadi sekitar $ 58.000.000, dimana $ 28.000.000 adalah untuk operasi bangunan Conservatory. Proyek ini menerima 1,7 juta pengunjung antara bulan Juni dan Oktober 2012, yang memiliki tiket masuk gratis untuk sebagian besar bagian dari taman tetapi diminta untuk membeli tiket untuk memasuki konservatori.
Stasiun MRT terdekat adalah stasiun MRT Bayfront. The Gardens by the Bay stasiun MRT, dalam pembangunan, akan terbuka di 2021. [11]
Bus Service 400 juga melayani Gardens.
Konservatori Berpendingin Desain: Wilkinson Eyre Architects
Gardens by the Bay adalah salah satu proyek taman terbesar dari jenisnya di dunia. Pada akhirnya, situs akan total 101 hektar yang terdiri dari tiga kebun yang berbeda - Bay South, Bay Timur dan Teluk Tengah. Terletak di tanah reklamasi di pusat kota baru Singapura di Marina Bay, situs akan memberikan tujuan liburan yang unik bagi pengunjung lokal dan internasional.
Proyek ini merupakan bagian integral dari Singapura "Kota di Garden" visi, dirancang untuk meningkatkan profil kota global sementara menampilkan yang terbaik hortikultura dan taman kesenian.
Sebuah Kolaborasi Besar InggrisSetelah kompetisi desain internasional, tim yang dipimpin oleh firma arsitektur lanskap Hibah Associates ditunjuk pada tahun 2006 oleh National Parks Board of Singapore untuk masterplan Bay South Garden, yang pertama dan terbesar dari tiga kebun yang direncanakan di Gardens by the Bay.
Di samping desainer memimpin Hibah Associates, tim desain Inggris untuk Bay South termasuk Wilkinson Eyre (arsitek); Atelier Sepuluh (desain lingkungan konsultan); Atelier One (insinyur struktur); Tanah Design Studio (museum dan pusat pengunjung desainer) dan Thomas Matthews (desainer komunikasi).
Sebuah Fusion Alam dan TeknologiMengambil inspirasi dari bentuk anggrek, masterplan Hibah Associates 'merupakan perpaduan yang kaya alam, teknologi dan manajemen lingkungan. Struktur arsitektur yang menakjubkan dikombinasikan dengan berbagai display hortikultura, cahaya harian dan menunjukkan suara, danau, hutan, ruang acara dan sejumlah makan dan persembahan ritel. Seluruh rencana memiliki prasarana lingkungan yang cerdas, yang memungkinkan tanaman langka, yang tidak bisa biasanya tumbuh di Singapura berkembang, memberikan liburan dan pendidikan bangsa.
Highlights dari Gardens by the Bay banyak dan meliputi:
Berpendingin KonservatoriDua bioma raksasa yang dirancang oleh Wilkinson Eyre Architects - Bunga Dome (1,2 hektar) dan Cloud Forest Dome (0,8 hektar) - tanaman display dan bunga dari Mediterania-jenis daerah iklim tropis dan Montane (Cloud Forest) lingkungan dan memberikan semua- Cuaca "edutainment" ruang dalam Gardens.
SupertreesAntara 25 dan 50 meter, 18 Supertrees dirancang oleh Grant Associates adalah taman vertikal ikonik, dengan penekanan pada menciptakan "wow" faktor melalui layar vertikal tropis berbunga pendaki, epifit dan pakis. Pada malam hari, kanopi ini menjadi hidup dengan pencahayaan dan media proyeksi. Sebuah jalan udara ditangguhkan dari Supertrees menawarkan pengunjung perspektif yang unik di kebun. The Supertrees tertanam dengan energi dan air teknologi yang berkelanjutan integral pendinginan konservatori Cooled.
Horticultural GardensDua koleksi The Heritage Gardens dan Dunia Tanaman berpusat pada 'Tanaman dan Rakyat' dan 'Tanaman dan Planet'. Bersama dengan berbunga massa dan lanskap dedaunan berwarna, mereka membentuk sebuah tontonan warna dan tekstur dan aroma dalam Gardens, memberikan pengalaman memesona bagi pengunjung.
emimpin Hibah Associates, tim desain Inggris untuk Bay South termasuk Wilkinson Eyre (arsitek); Atelier Sepuluh (desain lingkungan konsultan); Atelier One (insinyur struktur); Tanah Design Studio (museum dan pusat pengunjung desainer) dan Thomas Matthews (desainer komunikasi).
Sebuah Fusion Alam dan TeknologiMengambil inspirasi dari bentuk anggrek, masterplan Hibah Associates 'merupakan perpaduan yang kaya alam, teknologi dan manajemen lingkungan. Struktur arsitektur yang menakjubkan dikombinasikan dengan berbagai display hortikultura, cahaya harian dan menunjukkan suara, danau, hutan, ruang acara dan sejumlah makan dan persembahan ritel. Seluruh rencana memiliki prasarana lingkungan yang cerdas, yang memungkinkan tanaman langka, yang tidak bisa biasanya tumbuh di Singapura berkembang, memberikan liburan dan pendidikan bangsa.
Highlights dari Gardens by the Bay banyak dan meliputi:
Berpendingin KonservatoriDua bioma raksasa yang dirancang oleh Wilkinson Eyre Architects - Bunga Dome (1,2 hektar) dan Cloud Forest Dome (0,8 hektar) - tanaman display dan bunga dari Mediterania-jenis daerah iklim tropis dan Montane (Cloud Forest) lingkungan dan memberikan semua- Cuaca "edutainment" ruang dalam Gardens.
SupertreesAntara 25 dan 50 meter, 18 Supertrees dirancang oleh Grant Associates adalah taman vertikal ikonik, dengan penekanan pada menciptakan "wow" faktor melalui layar vertikal tropis berbunga pendaki, epifit dan pakis. Pada malam hari, kanopi ini menjadi hidup dengan pencahayaan dan media proyeksi. Sebuah jalan udara ditangguhkan dari Supertrees menawarkan pengunjung perspektif yang unik di kebun. The Supertrees tertanam dengan energi dan air teknologi yang berkelanjutan integral pendinginan konservatori Cooled.
Horticultural GardensDua koleksi The Heritage Gardens dan Dunia Tanaman berpusat pada 'Tanaman dan Rakyat' dan 'Tanaman dan Planet'. Bersama dengan berbunga massa dan lanskap dedaunan berwarna, mereka membentuk sebuah tontonan warna dan tekstur dan aroma dalam Gardens, memberikan pengalaman memesona bagi pengunjung.

      Munculnya ide untuk mempertimbangkan variabel sector inipertama kali dikemukakanoleh Hoyt (1939)  Bahwa Persebaran pola sewa terlihat sejalan dengan sector-sektor tertentu dengan kekhasan tertentudalamtesisnya yang berjudul “The Structure and Growth of residential neighbourhoods in American Cities”. Tulisannyatersebutadalahsebagaihasilpenelitiannyamengenaipola-polasewarumahtinggal di 25 kota-kota di AmerikaSerikat.
      Denganmenuangkanhasilpenelitiannyapadapolakonsentrissebagaimanadikemukakan Burgess, ternyatapolasewatempattinggalpadakota-kota di Amerikacenderungterbentuksebagai “pattern of sectors”(polaSektor-sektor)danbukannyapolakonsentris. Apabilaasumsi Burgess betuldengansendirinyapolasewainijugaakanmembentukpolazonakonsentrisdangradasibesarnyasewaakanmengikutisinyalemen Burgess bahwamakinkearahluarbahwamakinbaikataudapat pula sejalandengan “distance decay principle”karenapertimbanganaksesbilitas. Namun demikian,kenyataan menunjukan lain. Hal inilah yang menyebabkan terkenalnya teori Homer Hoyt sebagai teori sector. Menurut Hoyt, kunci terhadap perletakan Sektor ini terlihat pada lokasi dari pada Daerah - daerah yang berkualitas tinggi untuk tempat tinggal.

·          KELEBIHAN TEORI SEKTOR
·        Bahwasannyaelemenarahakanlebihmenentukanpenggunaanlahannyadaripadaelemenjarak
·        Jalurtransportasimenghubungkanpusat Kota kebagian – bagian yang lebihjauh
·        Berkembangpadaarah yang samapadawaktu yang lama
·        Persebaranrumahberdasarkualitasfisikmengikutipolasektor
·        Merupakankarya yang memperbaikidanmelengkapiteori Burgess

·          KELEMAHAN TEORI SEKTOR
·        DistribusiumurbangunancendrungmenunjukanpolaKonsentris
·        Sangatbergantungpadajalurtransportasi yang menjari.
·        Hanyadapat di gunakanpada Kota atau Wilayah tertentu
·        LebihmengarahpadapembangunanperumahanbukanunsurWilayahnya
·         KajiannyahanyasebataspembagunandanpenetapanBangunan – bangunan yang tepat

TeorisektoraldikemukakanolehHommerHoyt. Teori ini muncul berdasarkan penelitiannya pada tahun 1930-an. Hoyt berkesimpulan bahwa proses pertumbuhan kota lebih berdasarkan sector sector daripadasistemgelangataumelingkarsebagaimana yang dikemukakandalamteori Burgess. Hoyt jugameneliti Kota Chicago untukmendalami Daerah PusatKegiatan (Central Business District) yang terletak di pusatkota.

Iaberpendapatbahwapengelompokanpenggunaanlahankotamenjulursepertiirisankue tar. Mengapastrukturkotamenurutteorisektoraldapatterbentuk? Para geografmenghubungkannyadengankondisigeografiskotadanrutetransportasinya. Padadaerahdatarmemungkinkanpembuatanjalan, relkeretaapi, dankanal yang murah, sehinggapenggunaanlahantertentu, misalnyaperindustrianmeluassecaramemanjang. Kota yang berlerengmenyebabkanpembangunanperumahancenderungmeluassesuaibujuranlereng.






 Contoh struktur kota dari Negara singapura      




Gardens by the Bay adalah sebuah taman yang mencakup 101 hektar (1.010.000 m2) tanah reklamasi [1] di pusat kota Singapura, berdekatan dengan Marina Reservoir. Taman ini terdiri dari tiga kebun tepi: Bay South Garden, Bay East Garden dan Bay Central taman yang terbesar dari tiga kebun adalah Bay South Garden, berdiri di 54 hektar.